Taman Nasional Kutai adalah surga bagi tumbuhan. Lebih dari 900 jenis tumbuhan di TN Kutai telah teridentifikasi. Walaupun demikian, masih banyak yang belum diketahui atau dikaji kegunaan dan manfaat dari tumbuhan yang ada.
Kekayaan flora yang ada di TN Kutai merupakan “bank benih dan materi genetik” yang sangat penting untuk menunjang Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama bidang pengobatan, pertanian dan bidang lainnya
Ulin dan Dipterokarpa
Pohon ulin merupakan tumbuhan khas TN Kutai karena statusnya yang merupakan komponen penting penyusun sebagian tipe hutan di TN Kutai. Tumbuhan ini dapat dijumpai dengan mudah di beberapa lokasi seperti di kawasan wisata Sangkima dan Prevab.
Pohon ulin juga menjadi pilihan utama bersarangnya orangutan. Berdasarkan beberapa hasil survei di TN Kutai terungkap bahwa sarang orangutan paling banyak ditemukan di pohon ulin dibandingkan jenis-jenis pohon lainnya. Selain itu, pohon ulin merupakan maskot kebanggaan dari kawasan wisata Sangkima. Hal ini dikarenakan pada daerah tujuan wisata tersebut terdapat pohon ulin raksasa yang berdiameter 2,47 meter.
Selain ulin, tumbuhan dipterokarpa (dipterocarpaceae) juga merupakan bagian penting penyusun berbagai tipe hutan di TN Kutai. Pohon dipterokarpa dapat dijumpai dengan mudah di kawasan wisata Sangkima dan Prevab. Secara umum, dipterokarpa terdiri atas 13 genus, dan 8 genus diantaranya terdapat di TN Kutai. Dari beberapa jenis dipterokarpa yang ada di TN Kutai, ada 13 jenis yang tergolong “sangat terancam punah (critically endangered species)” menurut The International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Shorea johorensis dan S. smithiana adalah dua diantaranya.
Kepunahan jenis-jenis dipterokarpa baik di tingkat lokal maupun regional mungkin saja terjadi jika perambahan dan penebangan liar tidak segera dihentikan
Pasak Bumi
Pasakbumi (Eurycoma longifolia) merupakan tumbuhan perdu. Tumbuhan yang dikenal juga dengan nama tongkat ali ini bisa tumbuh mencapai tinggi 20 m. Tumbuhan ini berkembang biak dengan biji. Ciri khas dari tumbuhan ini adalah jika daunnya diremas, maka tidak akan hancur dan akan kembali seperti semula. Hal ini disebabkan daun pasakbumi mengandung serat sutera. Selain itu, meskipun tumbuhan ini masih kecil, seringkali sulit untuk dicabut, karena akarnya sangat panjang. Tumbuhan ini menyebar hampir di seluruh kawasan TN Kutai.
Akar pasakbumi dikenal berkhasiat sebagai obat kuat bagi laki-laki. Namun di samping itu, ternyata pasakbumi juga memiliki khasiat lain, di antaranya sebagai obat malaria, tumor, leukemia, sakit kepala, luka dan radang. Biasanya akar pasak bumi dibuat berbentuk cangkir untuk diisi dengan air yang akan diminum sebagai obat.
Mangrove
Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup di pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Tumbuhan ini memiliki kemampuan beradaptasi dengan kondisi tanah yang tergenang, kadar garam tinggi dan kondisi tanah yang kurang stabil. Untuk menopang batangnya, beberapa jenis mangrove memiliki akar lutut dan akar tunjang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi akar, ada jenis mangrove yang memiliki akar nafas. Kumpulan berbagai jenis mangrove akan membentuk formasi hutan mangrove yang berfungsi sebagai penahan abrasi dan intrusi air laut, tempat berkembang biak biota laut dan tempat hidup berbagai jenis binatang, seperti bekantan dan buaya.
Di TN Kutai, formasi hutan mangrove terdapat di sepanjang pantai Selat Makassar. Hutan mangrove yang masih utuh dapat dijumpai di pesisir Desa Teluk Pandan hingga Teluk Kaba, sedangkan di pesisir Desa Sengata Selatan kondisinya sangat rentan terhadap degradasi. Paling tidak terdapat 13 jenis mangrove di TN Kutai, yaitu bakau/polo (Rhizophora apiculata, R. stylosa dan R. mucronata), tancang (Bruguiera gymnorhiza, B. parviflora, B. sexangula dan B. caryophylloides), pudek/pedada (Sonneratia alba dan S. Caseolaris), nita (Avicennia alba dan A. marina) dan tengar (Ceriops tagal)
Anggrek
Keunikan dan keindahan bunga tumbuhan ini telah menarik perhatian banyak orang. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias yang mudah dikembangkan. Dilihat dari tempat tumbuhnya, anggrek ada yang hidup di tanah (anggrek tanah) ada juga yang menempel pada pohon sebagai epifit. Jika dilihat dari batangnya, anggrek terbagi menjadi 2 golongan yaitu anggrek monopodial dan simpodial. Anggrek monopodial hanya mempunyai satu batang dengan bagian ujung batang tumbuh lurus tidak terbatas, sedangkan simpodial adalah anggrek yang mempunyai pertumbuhan batang yang terbatas, setelah pertumbuhan batangnya berhenti maka akan tumbuh anakan baru di sampingnya.
Sampai saat ini tercatat sebanyak 13 jenis anggrek di TN Kutai. Dendrobium anosmum dan Grammatophyllum speciosum adalah beberapa jenis anggrek yang pernah ditemui pada saat inventarisasi anggrek di tahun 2007. Anggrek-anggrek tersebut umumnya dijumpai tumbuh sebagai epifit di daerah tajuk pohon.
Kantong semar
Tumbuhan pemangsa serangga ini biasa hidup pada daerah-daerah terbuka di habitat yang miskin unsur hara dengan kelembaban udara cukup tinggi. Hutan hujan tropis dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas dan gunung kapur adalah sederetan habitat asli kantung semar.
Kantung semar memiliki keunikan tersendiri untuk memenuhi asupan nitrogen bagi pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat menarik perhatian serangga dengan cara mengeluarkan aroma tertentu dari organ berbentuk kantong yang dimilikinya. Bila serangga sampai di sekitar bibir kantong, maka akan tergelincir ke dalam kantong karena sifat permukaan kantong yang licin. Di dalam organ kantong, terdapat suatu jenis cairan yang dapat menyebabkan serangga tidak dapat keluar dan akhirnya mati.
Di TN Kutai , kantong semar dapat ditemukan di daerah Teluk Kaba terutama jenis Nepenthes mirabilis.
Rotan
Rotan yang tergolong kelompok liana (tumbuhan pemanjat) bisa dijumpai dengan mudah di kawasan wisata Sangkima dan Prevab, khususnya di daerah sekitar sungai. Di kawasan wisata Sangkima, misalnya, rotan terlihat di kiri atau kanan jalur wisata yang dekat dengan jalan masuk jalur wisata tersebut. Walaupun demikian, potensi rotan yang ada di TN Kutai belum sepenuhnya diketahui. Data yang ada saat ini hanya berasal dari kegiatan survei tumbuhan secara umum dan kegiatan eksplorasi singkat yang dilakukan staf Balai TN Kutai. Beberapa jenis rotan yang ada di TN Kutai, misalnya Korthalsia ferox, K. paucijuga dan Daemonorops sabut.
Paku
Tumbuhan paku/pteridophyta sangat mudah dijumpai di kawasan hutan TN Kutai. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora ini dapat ditemui di berbagai macam habitat dan substrat (media tumbuh) mulai dari hutan bakau sampai tajuk pohon-pohon tinggi. Tumbuhan ini ada yang tumbuh di tanah (terestris), namun ada juga yang tumbuh sebagai epifit (tumbuh di bagian batang atau ranting pohon). Berdasarkan kemampuan tumbuh di lokasi dengan intensitas cahaya yang berbeda, tumbuhan paku terbagi menjadi dua kelompok yaitu tumbuhan daerah terbuka dan tumbuhan daerah ternaungi. Di kawasan hutan TN Kutai, kelompok pertama dapat dengan mudah dijumpai di sekitar jalur wisata Sangkima dan Prevab. Dicranopteris sp dan Polypodium sp adalah beberapa contoh paku yang mudah dijumpai di sepanjang jalur wisata Sangkima. Kelompok paku yang kedua umumnya dijumpai sebagai epifit di hutan yang memiliki tajuk cukup rapat. Paku sarang burung (Asplenium nidus) dan Platycerium sp merupakan contoh paku yang sering dijumpai tumbuh di percabangan pohon.
Beberapa jenis tumbuhan paku juga memiliki nilai komersil disamping peran ekologis mereka di habitat alaminya. Di Jawa Barat misalnya, banyak dijual berbagai jenis paku-pakuan seperti Platycerium sp dan Adiantum sp sebagai tanaman hias karena keindahan bentuk daunnya. Beberapa jenis paku-pakuan terutama pada bagian pucuknya juga dapat dikonsumsi oleh manusia.
Lumut
Kawasan hutan TN Kutai menyimpan potensi kekayaan jenis lumut (bryophyta) yang sampai saat ini belum dieksplorasi. Tumbuhan ini dapat ditemukan di berbagai tipe habitat mulai dari lantai hutan sampai tajuk pohon. Dikarenakan ukurannya yang sangat kecil, lumut sering dianggap bukan komponen penting dalam keanekaragaman hayati. Padahal peran lumut dalam ekosistem sangat nyata, antara lain menyediakan habitat bagi invertebrata kecil, berperan dalam siklus nutrien, menjaga kelembaban udara melalui kemampuan mereka menyimpan air dalam jumlah tertentu dan membantu akumulasi humus.
Salah satu lokasi yang mudah untuk melihat lumut di TN Kutai adalah di ulin raksasa Sangkima. Pohon yang besar ini mampu menopang berbagai jenis lumut. Diperkirakan ada sekitar 10 jenis lumut tumbuh mulai dari pangkal batang sampai dua meter di atasnya. Lumut hati Heteroscyphus argutus dan lumut daun Leucobryum sp adalah beberapa jenis lumut penghuni ulin raksasa. Mereka tumbuh dengan membentuk koloni dan menjadi ornamen unik di pohon atau batang.
Jamur
Jamur mudah dijumpai di kawasan hutan TN Kutai, khususnya pada saat musim hujan dan tempat-tempat di bawah pohon-pohon yang bertajuk rapat. Jamur tertentu tumbuh dengan berbagai macam bentuk dan warna badan buah yang menarik.
Keberadaan jamur di hutan alam sering terlupakan walaupun peran ekologis dan manfaatnya bagi manusia sangat besar. Selain berfungsi secara ekologis sebagai dekomposer (pengurai bahan organik), jamur juga memiliki nilai penting bagi kehidupan manusia. Dalam bidang kedokteran, misalnya, jamur dimanfaatkan untuk produksi bahan aktif pembuatan antibiotik seperti penicilin
Kekayaan flora yang ada di TN Kutai merupakan “bank benih dan materi genetik” yang sangat penting untuk menunjang Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama bidang pengobatan, pertanian dan bidang lainnya
Ulin dan Dipterokarpa
Pohon ulin merupakan tumbuhan khas TN Kutai karena statusnya yang merupakan komponen penting penyusun sebagian tipe hutan di TN Kutai. Tumbuhan ini dapat dijumpai dengan mudah di beberapa lokasi seperti di kawasan wisata Sangkima dan Prevab.
Pohon ulin juga menjadi pilihan utama bersarangnya orangutan. Berdasarkan beberapa hasil survei di TN Kutai terungkap bahwa sarang orangutan paling banyak ditemukan di pohon ulin dibandingkan jenis-jenis pohon lainnya. Selain itu, pohon ulin merupakan maskot kebanggaan dari kawasan wisata Sangkima. Hal ini dikarenakan pada daerah tujuan wisata tersebut terdapat pohon ulin raksasa yang berdiameter 2,47 meter.
Selain ulin, tumbuhan dipterokarpa (dipterocarpaceae) juga merupakan bagian penting penyusun berbagai tipe hutan di TN Kutai. Pohon dipterokarpa dapat dijumpai dengan mudah di kawasan wisata Sangkima dan Prevab. Secara umum, dipterokarpa terdiri atas 13 genus, dan 8 genus diantaranya terdapat di TN Kutai. Dari beberapa jenis dipterokarpa yang ada di TN Kutai, ada 13 jenis yang tergolong “sangat terancam punah (critically endangered species)” menurut The International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Shorea johorensis dan S. smithiana adalah dua diantaranya.
Kepunahan jenis-jenis dipterokarpa baik di tingkat lokal maupun regional mungkin saja terjadi jika perambahan dan penebangan liar tidak segera dihentikan
Pasak Bumi
Pasakbumi (Eurycoma longifolia) merupakan tumbuhan perdu. Tumbuhan yang dikenal juga dengan nama tongkat ali ini bisa tumbuh mencapai tinggi 20 m. Tumbuhan ini berkembang biak dengan biji. Ciri khas dari tumbuhan ini adalah jika daunnya diremas, maka tidak akan hancur dan akan kembali seperti semula. Hal ini disebabkan daun pasakbumi mengandung serat sutera. Selain itu, meskipun tumbuhan ini masih kecil, seringkali sulit untuk dicabut, karena akarnya sangat panjang. Tumbuhan ini menyebar hampir di seluruh kawasan TN Kutai.
Akar pasakbumi dikenal berkhasiat sebagai obat kuat bagi laki-laki. Namun di samping itu, ternyata pasakbumi juga memiliki khasiat lain, di antaranya sebagai obat malaria, tumor, leukemia, sakit kepala, luka dan radang. Biasanya akar pasak bumi dibuat berbentuk cangkir untuk diisi dengan air yang akan diminum sebagai obat.
Mangrove
Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup di pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Tumbuhan ini memiliki kemampuan beradaptasi dengan kondisi tanah yang tergenang, kadar garam tinggi dan kondisi tanah yang kurang stabil. Untuk menopang batangnya, beberapa jenis mangrove memiliki akar lutut dan akar tunjang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi akar, ada jenis mangrove yang memiliki akar nafas. Kumpulan berbagai jenis mangrove akan membentuk formasi hutan mangrove yang berfungsi sebagai penahan abrasi dan intrusi air laut, tempat berkembang biak biota laut dan tempat hidup berbagai jenis binatang, seperti bekantan dan buaya.
Di TN Kutai, formasi hutan mangrove terdapat di sepanjang pantai Selat Makassar. Hutan mangrove yang masih utuh dapat dijumpai di pesisir Desa Teluk Pandan hingga Teluk Kaba, sedangkan di pesisir Desa Sengata Selatan kondisinya sangat rentan terhadap degradasi. Paling tidak terdapat 13 jenis mangrove di TN Kutai, yaitu bakau/polo (Rhizophora apiculata, R. stylosa dan R. mucronata), tancang (Bruguiera gymnorhiza, B. parviflora, B. sexangula dan B. caryophylloides), pudek/pedada (Sonneratia alba dan S. Caseolaris), nita (Avicennia alba dan A. marina) dan tengar (Ceriops tagal)
Anggrek
Keunikan dan keindahan bunga tumbuhan ini telah menarik perhatian banyak orang. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias yang mudah dikembangkan. Dilihat dari tempat tumbuhnya, anggrek ada yang hidup di tanah (anggrek tanah) ada juga yang menempel pada pohon sebagai epifit. Jika dilihat dari batangnya, anggrek terbagi menjadi 2 golongan yaitu anggrek monopodial dan simpodial. Anggrek monopodial hanya mempunyai satu batang dengan bagian ujung batang tumbuh lurus tidak terbatas, sedangkan simpodial adalah anggrek yang mempunyai pertumbuhan batang yang terbatas, setelah pertumbuhan batangnya berhenti maka akan tumbuh anakan baru di sampingnya.
Sampai saat ini tercatat sebanyak 13 jenis anggrek di TN Kutai. Dendrobium anosmum dan Grammatophyllum speciosum adalah beberapa jenis anggrek yang pernah ditemui pada saat inventarisasi anggrek di tahun 2007. Anggrek-anggrek tersebut umumnya dijumpai tumbuh sebagai epifit di daerah tajuk pohon.
Kantong semar
Tumbuhan pemangsa serangga ini biasa hidup pada daerah-daerah terbuka di habitat yang miskin unsur hara dengan kelembaban udara cukup tinggi. Hutan hujan tropis dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas dan gunung kapur adalah sederetan habitat asli kantung semar.
Kantung semar memiliki keunikan tersendiri untuk memenuhi asupan nitrogen bagi pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat menarik perhatian serangga dengan cara mengeluarkan aroma tertentu dari organ berbentuk kantong yang dimilikinya. Bila serangga sampai di sekitar bibir kantong, maka akan tergelincir ke dalam kantong karena sifat permukaan kantong yang licin. Di dalam organ kantong, terdapat suatu jenis cairan yang dapat menyebabkan serangga tidak dapat keluar dan akhirnya mati.
Di TN Kutai , kantong semar dapat ditemukan di daerah Teluk Kaba terutama jenis Nepenthes mirabilis.
Rotan
Rotan yang tergolong kelompok liana (tumbuhan pemanjat) bisa dijumpai dengan mudah di kawasan wisata Sangkima dan Prevab, khususnya di daerah sekitar sungai. Di kawasan wisata Sangkima, misalnya, rotan terlihat di kiri atau kanan jalur wisata yang dekat dengan jalan masuk jalur wisata tersebut. Walaupun demikian, potensi rotan yang ada di TN Kutai belum sepenuhnya diketahui. Data yang ada saat ini hanya berasal dari kegiatan survei tumbuhan secara umum dan kegiatan eksplorasi singkat yang dilakukan staf Balai TN Kutai. Beberapa jenis rotan yang ada di TN Kutai, misalnya Korthalsia ferox, K. paucijuga dan Daemonorops sabut.
Paku
Tumbuhan paku/pteridophyta sangat mudah dijumpai di kawasan hutan TN Kutai. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora ini dapat ditemui di berbagai macam habitat dan substrat (media tumbuh) mulai dari hutan bakau sampai tajuk pohon-pohon tinggi. Tumbuhan ini ada yang tumbuh di tanah (terestris), namun ada juga yang tumbuh sebagai epifit (tumbuh di bagian batang atau ranting pohon). Berdasarkan kemampuan tumbuh di lokasi dengan intensitas cahaya yang berbeda, tumbuhan paku terbagi menjadi dua kelompok yaitu tumbuhan daerah terbuka dan tumbuhan daerah ternaungi. Di kawasan hutan TN Kutai, kelompok pertama dapat dengan mudah dijumpai di sekitar jalur wisata Sangkima dan Prevab. Dicranopteris sp dan Polypodium sp adalah beberapa contoh paku yang mudah dijumpai di sepanjang jalur wisata Sangkima. Kelompok paku yang kedua umumnya dijumpai sebagai epifit di hutan yang memiliki tajuk cukup rapat. Paku sarang burung (Asplenium nidus) dan Platycerium sp merupakan contoh paku yang sering dijumpai tumbuh di percabangan pohon.
Beberapa jenis tumbuhan paku juga memiliki nilai komersil disamping peran ekologis mereka di habitat alaminya. Di Jawa Barat misalnya, banyak dijual berbagai jenis paku-pakuan seperti Platycerium sp dan Adiantum sp sebagai tanaman hias karena keindahan bentuk daunnya. Beberapa jenis paku-pakuan terutama pada bagian pucuknya juga dapat dikonsumsi oleh manusia.
Lumut
Kawasan hutan TN Kutai menyimpan potensi kekayaan jenis lumut (bryophyta) yang sampai saat ini belum dieksplorasi. Tumbuhan ini dapat ditemukan di berbagai tipe habitat mulai dari lantai hutan sampai tajuk pohon. Dikarenakan ukurannya yang sangat kecil, lumut sering dianggap bukan komponen penting dalam keanekaragaman hayati. Padahal peran lumut dalam ekosistem sangat nyata, antara lain menyediakan habitat bagi invertebrata kecil, berperan dalam siklus nutrien, menjaga kelembaban udara melalui kemampuan mereka menyimpan air dalam jumlah tertentu dan membantu akumulasi humus.
Salah satu lokasi yang mudah untuk melihat lumut di TN Kutai adalah di ulin raksasa Sangkima. Pohon yang besar ini mampu menopang berbagai jenis lumut. Diperkirakan ada sekitar 10 jenis lumut tumbuh mulai dari pangkal batang sampai dua meter di atasnya. Lumut hati Heteroscyphus argutus dan lumut daun Leucobryum sp adalah beberapa jenis lumut penghuni ulin raksasa. Mereka tumbuh dengan membentuk koloni dan menjadi ornamen unik di pohon atau batang.
Jamur
Jamur mudah dijumpai di kawasan hutan TN Kutai, khususnya pada saat musim hujan dan tempat-tempat di bawah pohon-pohon yang bertajuk rapat. Jamur tertentu tumbuh dengan berbagai macam bentuk dan warna badan buah yang menarik.
Keberadaan jamur di hutan alam sering terlupakan walaupun peran ekologis dan manfaatnya bagi manusia sangat besar. Selain berfungsi secara ekologis sebagai dekomposer (pengurai bahan organik), jamur juga memiliki nilai penting bagi kehidupan manusia. Dalam bidang kedokteran, misalnya, jamur dimanfaatkan untuk produksi bahan aktif pembuatan antibiotik seperti penicilin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar